Thursday 19 April 2012

Kantor Pos Semarang : Gerbang Little Netherland of Semarang

Keberadaan Kantor Pos Semarang secara geografis berkaitan erat dengan perkembangan lingkungan sekitarnya, yaitu di Kota Lama yang disebut dengan Little Netherland, kawasan Jalan Pemuda (dulu pada zaman Belanda disebut Jalan Bojong), Pasar Johar sebagai pusat perbelanjaan tradisional Kota Semarang, dan lingkungan Jembatan Berok yang merupakan gerbang menuju Kota Lama.

Masyarakat biasa menyebut Kantor Pos Semarang dengan Kantor Pos Johar karena lokasi kantorpos memang berdekatan dengan lingkungan Pasar Johar di Jalan Agus Salim. Daru Alun Alun Timur menuju Jalan H. Agus Salim tidak lebih 100 meter.

Lingkungan Jembatan Berok dahulu adalah pelabuhan kecil yang memungkinkan perahu-perahu kecil dapat berlabuh sampai ke jembatan tersebut sehingga suasana lingkungannya menjadi ramai dengan aktivitas pelabuhan kecil. 

Kata Berok tersebut berasal dari Bahasa Belanda (Brug) yang artinya jembatan, sehingga semula nama resmi jembatan ini adalah Gouvernements Brug karena letaknya berdekatan dengan De Groote Huis (Kantor Gubernur VOC).

Kemudian namanya berubah menjadi Societeits Brug karena adanya perkumpulan atau klub yang umumnya disebut dengan Societeit.

Keaslian dan fungsi Jembatan Berok sampai sekarang masih dapat dipertahankan dengan dibangunnya jembatan kembar yang nyaris sama pada sebelah Utara untuk mengalihkan lalu lintas kendaraan sehingga tidak terlalu membebani jembatan aslinya.

Permulaan perkembangan kota Semarang diawali pada tahun 1646 pada kawasan yang disebut Kota Lama-di sebelah timur Kali Semarang yang sekarang masih dikenal secara fisik dengan bangunan-bangunan bergaya Eropa. Kemudian pada pertengahan abad 19 pemerintah kolonial mengembangkan kawasan sebelah barat Kali Semarang.

Kawasan Pasar Johar itu sendiri mulai berkembang pada tahun 1860 (Liem Tjian Joe, 1933:147-149) sebagai Pasar Krempyeng di tepi Alun-alun Timur dan di bawah pohon-pohon Johar sehingga dinamakan Pasar Johar.

Pada tahun 1898, Pasar Johar yang semakin besar dan ramai menjadi semakin tidak teratur sehingga pemerintah memutuskan untuk membangun los-los pasar dengan arsitek kondang saat itu Thomas Karsten.

Setelah kemerdekaan, barulah dibangun Pasar Yaik yang bertingkat untuk menampung pedagang yang tidak tertampung di Pasar Johar.

Sayangnya setelah kawasan baru seperti Simpang Lima, Peterongan dan Jalan Muda dibangun, maka kawasan Johar menjadi "pasar tradisional". Fasilitas perbelanjaan tingkat menengah ini tidak bertahan lama karena kemacetan lalu lintas dan kesulitan area parkir. 

 Kantor Pos Semarang 1950

Kantorpos sudah mengalami pembangunan dua kali, pertama kantorpos lama dibangun sebelum tahu 1906-1907, kedua, kantorpos baru yang dibangun pada tahun 1920-an. Pada tahun 1979 bangunan kantorpos mengalami penambahan perluasan pada bagian belakang, akibatnya bangunan tampak tidak simetris.

Kantor Pos Semarang - sekarang

Kantorpos lama lainnya adalah Kantor Pos Bangkong yang terletak di jalan MT Haryono menuju Jalan Majapahit, sekarang berada di pusat kota dan Kantor Pos Candi Lama di Jalan Dr Wahidin yang semuanya dibangun pada era pemerintah kolonial Belanda. Kecuali Kantor Pos Jalan Wahidin, sampai sekarang semua kantorpos tersebut masih difungksikan untuk pelayanan pos.

Sebelumnya kantorpos menempati gedung di Jalan Mpu Tantular kemudian menempati salah satu Gedung Papak yang saat ini menjadi Balai Kota Semarang. Pada waktu itu balai kota menjadi tempat berbagai layanan , dari layanan administrasi pemerintahan sampai dengan layanan kantor polisi seperti ditulis oleh Profesor Veth.

3 comments:

  1. Berbagi KIsah, Informasi dan Foto

    Tentang Indahnya INDONESIA

    www.jelajah-nesia.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. nice post gan, salam kenal, berkunjung dan berkomentar balik ya...
    http://www.info-yazid.com/2012/04/download-skripsi-bahasa-inggris.html

    ReplyDelete