Saturday 9 July 2011

Sejarah Singkat Lahirnya Kantor Pos Tanjungpinang

Kantor Pos adalah sebuah fasilitas publik yang telah ada di Tanjungpinang sejak zaman Belanda. Dan Tanjungpinang merupakan salah satu dari 11 kota pertama di luar Jawa yang mempunyai fasilitas serupa.


Pembukaan sebuah Kantor Pos di Tanjungpinang tidak terlepas dari perkembangan sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi di Hindia Belanda yang memperlihatkan sebuah perkembangan yang pesat pada pertengahan abad 19.

Diawali oleh sebuah penandatanganan kontrak pembukaan rute pelayaran tetap antara Nederlandfsch Indische Stoomvart Maatschappij / Maskapai Kapal Uap Hindia Belanda pada tahun 1863 yang di dalamnya juga memasukkan Tanjungpinang sebagai salah satu rute tetapnya.

Satu tahun kemudian, pada tahun 1864, 11 kantor pos pertama di luar Jawa didirikan. Tujuh kantor pos baru itu di antaranya berada di Sumatra, dan salah satunya terletak di Tanjungpinang. Sedangkan empat kantor lainnya berada di Kalimantan.

Ketika itu, pengiriman sepucuk surat dari Tanjungpinang atau Riouw ke Batavia membutuhkan waktu 5 hari hingga 10 hari dengan menggunakan jasa mailboat / kapal pos. Kapal pos ini melayani rute Batavia-Riouw-Singapura pp.

Tidak jelas kapan Kantor Pos Tanjungpinang ini berdiri sendiri sebagai sebuah kantor yang terpisah dari perusahaan jasa palayaran ini, yang kantornya ketika itu mungkin masih memanfaatkan Kantor Resident Riaow di Tanjungpinang.

Satu hal yang pasti, sekitar tahun 1867, Resident Riouw ketika itu, Eliza Natchen,telah menggagas untuk membangun sebuah kantor pos yang representatif di Tanjungpinang. Dalam sebuah suratnya kepada pemerintah Hindia Belanda di Batavia, ia menyatakan lokasi rumah Von de Wall sebagai lokasi yang layak.

Kemudian di lokasi ini dibangun kantor baru dan berdiri sendiri. Lokasi itu menjadi tapal Kantor Pos Tanjungpinang, sebelum akhirnya pada awal tahun 80-an, menjadi Kantor Pos Tambahan Tanjungpinangkota yang berlokasi di Jl. Merdeka. Kantor Pos Tanjungpinang sendiri ( Kantor Pos Pemeriksa ) sejak saat itu sampai sekarang menempati lokasinya di bilangan Batu 3,5 ( km 3,5 ) di Jl. Brigjen Katamso 47 Tanjungpinang.

Memasuki paruh kedua awal abad 20, sarana telegraf mulai masuk pula ke Tanjungpinang. Sesuai dengan kebijakan pemerintah Hindia Belanda waktu itu, cakupan kerja kantor pos bertambah luas dan juga berubah nama menjadi Post-en-Telegraf Kantoor.

Sumber : Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Jl. Ketapang no 2 Tanjungpinang.

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment