Tuesday 17 April 2012

Nostalgia Pak Pos dan Sepeda

Akoe toekang pos radjin sekali
Soerat koebawa naik sepeda
Siapa sadja akoe djalani
Tidak koepilih miskin dan kaya
Kriiiiiiiing.....kriiiiiiiing .....pos


Pernah mendengar syair di atas dinyanyikan? Mungkin kakek nenek kita masih ingat hehehe

Tempo doeloe, lagu itu sering dinyanyikan oleh anak-anak di sekolah, entah karena lagu itu memang populer atau karena tidak banyak pilihan lagu untuk dinyanyikan....


Bukan sebuah kebetulan lagu itu dicipta, dan pasti juga bukan karena pesanan si toekang pos, namun lagu itu dicipta karena penciptanya ingin mengekspresikan kekaguman dan penghargaannya kepada si toekang pos. Bisa jadi pencipta lagu itu pelanggan setia pos (yang tidak kaya) yang rajin dilayani oleh si toekang pos. Sebuah artefak yang sangat membanggakan, yang dipahat dengan mata bathin pencipta lagu, bukan diungkapkan oleh amtenaar di Yubin Kyoku (kantor pos dalam bahasa Jepang).

Keberadaan Pos telah dikenal luas oleh masyarakat dengan icon yang sudah melekat yakni : prangko dan sepeda. Prangko memang diciptakan khusus untuk keperluan Pos sehingga masyarakat mengenalnya sebagai ciri Pos. Akan tetapi tidaklah demikian dengan sepeda sehingga sangatlah mengherankan sebenarnya kalau sepeda menjadi icon Pos, sepeda bukan barang spesifik yang diciptakan untuk Pos, namun itulah faktanya mungkin karena Pak Pos radjin sekali membawa soerat naik sepeda.

Pemalang 1930 - Pak Pos dengan berjalan kaki. Kotak tergantung di belakang adalah "bis surat", tempat masyakarat mengeposkan suratnya. - Foto :www.kit.nl

Sepeda mulai digunakan untuk keperluan pengantaran pos sekitar tahun 1930-an. Walaupun sepeda telah digunakan namun untuk wilayah yang jauh dari perkotaan , pengantaran masih dilakukan oleh Pak Pos dengan berjalan kaki.

Batavia, 1930 - Pak Pos tempo doeloe lengkap dengan sepedanya. Kotak di depan adalah "bis surat" tempat masyarakat mengeposkan suratnya. Masa itu, Pak Pos mengantar surat sambil membawa bis surat - Foto : www.kit.nl

Ada 2 jenis sepeda yang digunakan oleh Pak Pos. Jenis pertama adalah sepeda dengan model seperti foto di atas. Jenis kedua adalah sepeda dengan ciri khas : ban depan ukuran 20 inchi dan belakang ukuran 26 inchi. Nama Pos yang melekat pada sepeda ini timbul karena penggunaan tipe ini menjadi sepeda dinas kantor pos di Indonesia. Sepeda Pos yang digunakan sejak tahun 1950-an bermerk Felther buatan Jerman Barat.

Walaupun sekarang Pak Pos sudah naik motor, tetapi sepeda tetap menjadi icon Pos. Bahkan dalam komunitas penggemar sepeda onthel, sepeda pos ditempatkan dalam barisa terdepan.

Sepeda Pos yang bisa membawa Paket (kantor pos di Eropa) :

5 comments:

  1. wah, nice banget postingannya. ane aja hampir lupa sama syair itu.he makasih udah ngingetin

    salam kenal gan, jangan lupa berkunjung balik ya gan.. http://www.info-yazid.com/2012/04/tips-membahagiakan-pasangan.html

    ReplyDelete
  2. Inget di film² Rhoma Irama dan film² tempoe doeloe :D

    ReplyDelete